Sunday 8 July 2012

The Red Pyramid: Carter & Zia

Ini mirip kaya Will & Elliott update update gitu, tapi ini tentang the red pyramid.

Jadi, Carter ini satu dari dua tokoh utama kita. Umurnya gatau berapa lupa, pernah disebut di suatu tempat dalam buku. Yang aku inget sih deskripsinya pokoknya dia ga mirip sama adiknya, sampe orang kadang ga sadar kalo mereka kakak adik.
Dan Zia, ya nama lengkapnya dia Zia Rashid, dia murid Iskandar. Dia juru tulis di Dewan Kehidupan, dan kemampuan sihirnya jauh di atas rata rata gadis seumurannya. Deskripsi Zia oleh Sadie:
"Dia tampak sedikit lebih tinggi dariku. Mungkin lebih tua juga, tapi tidak banyak. Rambut hitamnya dipotong sama panjang dengan rahangnya dan lebih panjang di bagian depan sehingga menyapu matanya. Dia mempunyai kulit sewarna karamel dan cantik, agak mirip dengan orang Arab. Matanya--yang dihias dengan celak hitam khas mesir--berwarna kuning yang entah cukup cantik atau sedikit menakutkan, aku tidak bisa memutuskan yang mana. Dia menyandang ransel di bahunya, dan mengenakan sandal serta pakaian linen longgar seperti kami. Dia kelihatan seperti sedang dalam perjalanan ke kelas seni bela diri."
Bayangin aja sendiri.

Dan sepertinya Carter menganggap dia cantik, Carter juga semangat kalo deket Zia. Dan ini ada bagian yang menarik tentang mereka. Ceritanya Zia mau ke sebuah ruang rahasia tempat dia bisa nginget keluarganya yang udah gaada, terus Carter ngikutin. Zia cerita ke Carter gimana kehidupannya. Dan ternyata mereka agak mirip.

Carter's POV
"Begini saja," kataku. "Setelah ujian, setelah Hari-Hari Terkutuk, ketika semuanya kembali tenang--"
"Semuanya tak akan kembali tenang."
"--Aku akan membawamu ke mal."
Dia berkedip. "Mal? Untuk apa?"
"Untuk jalan-jalan," kataku. "Kita akan membeli beberapa hamburger. Menonton film."
Zia ragu-ragu. "Apa ini yang kausebut 'kencan'?"
Ekspresiku pasti benar-benar tak ternilai saat itu, karena Zia lantas tersenyum. "Kau tampak seperti sapi yang dipukul dengan sekop."
"Aku tak bermaksud... aku hanya ingin..."
Dia tertawa, dan tiba-tiba lebih mudah untuk membayangkannya sebagai anak sekolah menengah biasa.
"Aku akan menunggumu mengajakku ke mal, Carter," katanya. "Kau bisa jadi orang yang sangat menarik... atau sangat berbahaya."
"Mari kita pilih yang menarik."
Keren gatau kenapa hehehe. Setelah kejadian itu terus Carter sama Zia jadi lebih deket:D

0 comments:

Post a Comment