Sunday 8 July 2012

Will & Stephanie! (hoho)

Flashback dulu.
Waktu mereka di rumah Parry, Parry punya tukang kebun namanya Wilkie. Nah Wilkie punya cucu namanya Stephanie. Pas Will sama Chester ketemu Stephanie, ternyata dia orangnya pilih pilih, jadi Will cerita kalo mereka sekolah di Swiss dan Chester juara ski gitu lah, Stephanie jadi ngedeketin Chester. Tapi Chesternya ga suka digituin. Pas Chester Elliott sama Stephanie di perjalanan mau ke Kompleks, Stephanie nempel mulu ke Chester, terus Elliott nanyain. Biasa aja sih sebenernya, tapi Chesternya jadi bingung.

Setelah sekian waktu, Elliott sama Stephanie sahabatan. Chester juga jadi suka sama Stephanie. Bingung kan? Tapi aku jadi kasian banget sama Chester, dia suka Elliott, Elliottnya suka Will. Dia suka Stephanie, Stephanienya...apacik?

Bagian ini waktu mereka di Kompleks, tapi aku mau hati hati ah nulisnya soalnya kalo dibocorin nanti ga seru. Will lagi 'menjelajah' ke penjuru Kompleks soalnya mereka lagi dalam keadaan darurat.
Dia menuju kamarnya dulu untuk mengambil bola cahaya, dan sedang berjalan menuju tangga saat menabrak Stephanie. Stephanie sudah kembali seperti dulu; doa mencuci rambut dan beraroma segar. Will bahkan menyadari, gadis itu merias wajahnya. Dalam suasanya Kompleks yang kotor dan suram, Stephanie berkilauan dengan cahaya yang membuat jantung Will berhanti berdetak sedetik.
"Kau tampak mengagumkan," dia menyadari dirinya sendiri memuji.
"Terima kasih, Will," Stephanie menyahut, sambil tersenyum kecil.
Habis itu, Stephanie maksa mau ikut Will. Dan Will nya seneng karena ada temen. Akhirnya mereka keliling keliling berdua.

Sementara Will menyelidiki area-area di antara drum-drum dengan bola cahaya, anehnya Stephanie terdiam sesaat. Kemudian, saat mereka semakin jauh menjelajahi lantai itu, lewat di antara beberapa generator cadangan yang Danforth matikan, dia menyelipkan tangan ke tangan Will. Will pasti agak terkejut karena Stephanie terkikik pelan.
"Emm," Will bergumam dengan canggung, berhati-hati agar tidak mengarahkan bola cahaya ke wajah Stephanie, karena tidak ingin gadis itu melihat betapa gelisahnya dia sekarang.
"Aku benar-benar menyukaimu, Will," Stephanie berkata lembut. "Kau tahu itu, bukan?"
Will terus berjalan, tetapi tidak terlal cepat karena Stephanie masih memeganginya. Dia tidak langsung menjawab, tetapi akhirnya berkata, "Aku... aku juga menyukaimu."
"Kau hanya mengucapkan itu untuk bersikap baik kepadaku. Tapi tak apa-apa." Stephanie mulai menjauh dengan langkah-langkah kecil di sampingnya, sepatu bot kulitnya yang berhak tinggi berdetak-detak di atas lantai semen, bagaikan akan berjalan semakin cepat dan berbalik di hadapan Will. Merasakan ini, Will sedikit mempercepat langkahnya.
"Aku benar-benar senang menghabiskan lebih banyak waktu bersamamu,Will," Stephanie berbisik. "Rasanya Elliott tidak terlalu sering berada di dekatmu, bukan? Dia tidak perlu tahu apapun."
Ketika Will tidak menjawab, Stephanie semakin merendahkan suaranya, nyaris kedengaran hampir menangis. "Dan, jika segalanya berjalan berantakan bagi kita dan kita tak pernah bisa lolos dari tempat ini, apakah ada hal lain yang benar-benar penting? Kecuali waktu yang tersisa?"
Mereka tiba di sebuah sususan pintu tertutup, dan Stephanie meremas tangan Will beberapa kali, jelas tidak berniat melepaskannya. Meskipun berpura-pura tenggelam dalam penjelajahannya di tingkat tersebut, pikiran Will berpacu. Dia tidak tahan mengingat betapa cantiknya Stephanie di tangga tadi.
Dia berdeham. "Ini gudang persenjataan. Saat terakhir aku kemari, ruangan ini terkunci," dia berkata, ketika bola cahayanya menerangi sebuah pintu yang tertutup. "Ayo kita lihat bagian dalamnya."
"Tentu, ayo," Stephanie menjawab, ceria kembali. Tangannya yang satu sekarang memegangi lengan Will.
Will membayangkan mata biru Stephanie yang jernih dan bagaimana sudut-sudut mulut gadis itu berkerut saat sedang tersenyum. Detak jantungnya semakin cepat. Mungkin Stephanie benar--tidak ada bedanya sekarang. Will tahu betapa Chester menyukai Stephanie, tetapi dalam keadaannya sekarang, Chester pasti tidak akan memedulikan ini, dan mungkin juga belum bisa peduli dalam waktu yang lama. Dan, Elliott jelas lebih tertarik untuk merawat Chester daripada bersamanya. Jika mereka akan kehabisan udara dalam waktu sekitar seminggu, maka segalanya akan berbeda, dan Stephanie benar. Tidak ada lagi perbedaan apapun.
Kasian kan Chester-_- tapi masih ada lanjutan Will & Stephanie.
Kecuali, selama waktu yang tersisa bagi mereka...
Sebelum Will menyadari, dia mempererat pegangannya ke tangan Stephanie dan menarik gadis itu untuk memasuki ruangan bersamanya.
Setelah berada di dalam, mereka berhenti. Will menjatuhkan bola cahayanya ke samping, dan Stephanie maju ke hadapannya, tidak lebih dari sesosok bayangan kelabu. Tangannya terus meraba lengan Will ke arah atas. "Kau tahu, kau sangat istimewa," desah gadis itu.
Oke, barusan itu paragraf yang atasnya bagus, yang bawah... disgusting! :-&

Ada lagi nih
Semua orang saling memeluk. Will menyambar ibunya dan memeluknya erat-erat. Sudah lama sekali dia tidak melakukan ini, dan rasanya agak aneh. Namun, dia tidak terlalu siap menghadapi peristiwa selanjutnya, karena Stephanie tiba-tiba muncul di hadapannya dan memberikan kecupan di bibirnya.
"Oi!" Will tertawa.
Astaga astaga astaga first kiss nya Will! Dan menurut aku itu keren banget. Kenapa mereka ga jadian ajaaaa
Soalnya setelah itu org org tersebut kecuali Parry Stephanie dan Chester pergi ke bawah tanah. Ga tau pasti deng, pokoknya Parry gatau dimana, Stephanie sama Chester kayanya di rumah Parry soalnya ada Wilkie Tua. Ga diceritain gimana Will sama Stephanie berpisah padahal aku penasaran banget. Terus orang orang yang tadi yaa sebagian mengorbankan diri, ujungnya Will sama Elliott cuma berdua di Taman Matahari Kedua dan ada hal yang mencengangkan, sangat keren, spektakuler, dan cie abis. Tapi gaakan aku tulis disini hehe soalnya nanti ga ramee. Aku suka bagian terakhir itu, tapi gatau kenapa aku jadi lebih ngedukung Will sama Stephanie daripada Will sama Elliott. Perbandingannya kaya WS 53/100 dan WE 47/100. Tapi dua duanya juga keren da. Kalo soal lebih deket mah Will Elliott, tapi kalo lebih cocok Will sama Stephanie. Gatau orang lain ada ga yang mikir kaya aku hahaha.

Oiya, udah ini kayanya aku gaakan ngepost tentang hubungan Will lagi sampe buku terakhir terbit. Dan itu masih lama banget, judulnya aja belom tau. Tapi pasti disitu banyak banget da adegan adegan keren haha

0 comments:

Post a Comment